Recent Post

Sabtu, 14 Mei 2016

Tahun 1935, Batik Kudus mulai ada dan berkembang pesat pada era 1970an.

Batik Kudus coraknya lebih condong ke batik pesisiran ada kemiripan dengan batik Pekalongan maupun Lasem karena secara geografis Kudus berdekatan.

Motif yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan misalnya untuk acara akad nikah ada corak Kudusan seperti busana kelir, burung merak dan adapula motif yang bernafaskan budaya Islam atau motif Islamic Kaligrafi. Motif yang bernafaskan kaligrafi karena dipengaruhi sejarah walisongo yang berada di Kudus yaitu Sunan Kudus.

Salah satu motif yang juga sangat dikenal di Kudus adalah motif kapal kandas menurut sejarah yang dituturkan juru kunci Gunung Muria ada kaitan dengan sejarah kapal dampo awang milik Sampokong yang kandas di Gunung Muria,

Pada era 80an Batik Kudus mengalami kemunduran karena sudah tidak ada pengrajin yang berproduksi lagi karena adanya perkembangan batik printing maka pengrajin batik Kudus banyak yang gulung tikar dan akhirnya masyarakat Kudus lebih senang bekerja sebagai buruh pabrik rokok karena banyaknya industri rokok di Kudus.
0

 
batik minahasa

Batik minahasa adalah kain batik yang menggunakan motif tradisional atau ragam hias dari tanah adat Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia.

Salah satu sumber ragam hias batik Minahasa adalah waruga, yaitu kubur khas wilayah setempat. Kehadiran waruga sebagai satu budaya Minahasa sudah sangat lama.


0

 
batik minangkabau, batik tanah liat

Batik Tanah Liat adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Kain mula-mula direndam selama seminggu dengan tanah liat, kemudian dicuci dan diberi pewarnaan alamiah lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Asal batik ini diduga dari negeri Cina yang diduga masuk ke Minangkabau pada abad ke 16 pada zaman Kerajaan Minangkabau berpusat di Pagaruyung, Batusangkar. Batik tanah liat sempat hilang tanpa jejak pada masa penjajahan Jepang, namun berkat usaha Wirda Hanim, teknik batik ini diperkenalkan kembali pada tahun 1994. Awalnya Wirda Hanim melihat motif batik ini digunakan oleh beberapa orang penduduk nagari Sumanik, Kecamatan X Koto, Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Dia tertarik dengan batik yang langka tersebut dan berniat untuk membangkitkan kembali seni tradisional batik tanah liat yang hampir punah.

Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, namun sekarang selain motif Cina diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, kipas.
0

Jumat, 13 Mei 2016

 
batik kediri

Batik Brantas Mulya adalah Batik ciri khas dari daerah kota kediri, karena di ambil dari sebuah sungai yang membelah kota kediri yaitu antara kecamatan mojoroto dan kecamatan kota, dari kearifan lokal inilah kami membuat batik yang memang menjadi ciri khas kota kediri.

Bila anda sedang berada di Kabupaten Kediri dan berpikir tentang oleh-oleh khas Bumi Panji Kediri selain olahan makanan, cobalah mampir di Desa Sekoto, Kecamatan Badas.

Adalah Batik Suminar namanya. Batik tulis dengan khas motif Kediri ini biasanya memiliki motif yang menggambarkan beberapa beberapa lokasi wisata dan potensi yang ada di Kabupaten Kediri. Satu yang menjadi ciri khas adalah dalam setiap karyanya selalu terdapat motif bulatan-bulatan kecil.
  
Bu Suminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kediren, berupa Batik Bolleches dengan nama Garuda Muka. Menurut Bu Suminar, “Batik Bolleches” (bahasa Belanda) artinya kumpulan titik-titik / bola-bola kecil yang diaplikasikan dengan Bunga Tertentu / Motif Legenda Tertentu. Motif utama yang ditampilkan dalam Batik Suminar adalah gambar Burung Garuda. Dalam kajian sejarah, Burung Garuda sering disebut sebagai Garuda Muka, kendaraan Dewa Wisnu. Ada pula yang menyebut, Garuda Muka (Garuda Mukha) adalah Lambang Kerajaan Airlangga.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
Bu Suminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kediren, berupa Batik Bolleches dengan nama Garuda Muka. Menurut Bu Suminar, “Batik Bolleches” (bahasa Belanda) artinya kumpulan titik-titik / bola-bola kecil yang diaplikasikan dengan Bunga Tertentu / Motif Legenda Tertentu. Motif utama yang ditampilkan dalam Batik Suminar adalah gambar Burung Garuda. Dalam kajian sejarah, Burung Garuda sering disebut sebagai Garuda Muka, kendaraan Dewa Wisnu. Ada pula yang menyebut, Garuda Muka (Garuda Mukha) adalah Lambang Kerajaan Airlangga.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8

uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
uminar terlecut untuk ikut menciptakan motif Batik khas Kediri. Dengan segenap kemampuannya, Ibu yang sudah menekuni usaha Batik dan garmen sejak tahun 1980 ini mencaridan menciptakan motif-motif baru. Setelah menggali dari sisi sejarah Kediri, peninggalan arkeologis, serta perkembangan masyarakat, akhirnya lahir Busana Kedire

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/garuda-muka-motif-batik-bolleches-khas-kediri_552ac7bef17e61303fd623b8
0

batik brebes


Batik Brebes dikenal dengan motif Batik Brebesan adalah salah satu kekayaan asal Kabupaten Brebes, yang telah menjadi komoditas ekonomi warga Desa Bentar dan Bentarsari Kecamatan Salem.

Keberadaan Batik Brebesan muncul sekitar abad ke 19, tepatnya pada tahun 1917 masehi. Menurut sumber yang didapat, keberadaan batik Brebesan atau batik Salem berawal dari kedatangan putri pejabat Pekalongan yang datang ke Salem, Brebes. Pada saat itu, sang putri jatuh cinta kepada pemuda Salem yang akhirnya menikah dan menetap di Desa Bentar.

Batik Salem kini kaya akan motif diantaranya motif kopi pecah, mangga, merak, ukel kangkung, sinar rantai dan lain sebagainya.
0

Kamis, 12 Mei 2016

 
batik jepara


Batik Jepara adalah batik yang menggunakan motif sesuai seni yang terkenal dari Jepara hingga ke mancanegara yaitu Seni Ukir. Batik Jepara menggunakan gambar-gambar atau motif-motif Ukiran khas Jepara.

Motif Batik Jepara terinspirasi dari corak ukir Jepara seperti Motif Parang Poro, Motif Lung-Lungan, Motif Kembang Setaman, Motif Elung Bimo Kurdo, Motif Sido Arum, Motif Sekar Jagat Bumi Kartini.

Menurut perkembanganya Seni Batik Jepara digabung dengan Tenun Ikat Troso, dengan cara menenun benang hingga jadi kain troso lalu membatik kain tenun tersebut dengan motif-motif Ukiran khas Jepara.
0

Rabu, 11 Mei 2016

 
batik tulungagung

Tulungagung memiliki desa wisata batik, diantaranya Desa Sembung dan Desa Majan.

Tulungagung memiliki sejarah batik yang cukup panjang. Dulunya Tulungangung bernama Bonoworo atau Mrowo. Namun sejak berkembangnya kerajaan Majapahit yang memperluas wilayah kekuasannya, namanya diganti menjadi Tulungagung. Pada masa itu, para prajurit dan keluarga dari Kerajaan Majapahit banyak yang tinggal di Bonoworo dan mengenalkan batik sebagai kesenian. Dan sampai sekarang kesenian membatik masih berkembang.

Batik Tulungagung hingga kini telah memiliki lebih dari 80 motif yang menjadi ciri khasnya. Motif yang paling terkenal adalah motif batik Buket Ceprik Gringsing, Buket Ceprik Pacit Ungker, dan Lereng Buket. Ada lagi motif batik yang berupa binatang air serupa tanaman.
0

Find in this box

Labels