Sabtu, 30 April 2016

Batik Bali, Corak dan Budayanya


Di masyarakat Bali, kain batik selain diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali, masyarakat setempat sendiri membutuhkan kain batik untuk berbagai aktivitas yang berhubungan dengan upacara adat atau ritual keagamaan.

Dalam acara adat atau ritual keagamaan, masyarakat Bali menggunakan batik sebagai kain yang diikatkan pada bagian pinggang atau dijadikan sebagai ikat kepala (udeng).

Batik Bali di dominasi dari motif-motif tumbuh-tumbuhan. Namun sejarah dalam perkembangannya Batik Bali memiliki motif yang beralih dari tumbuh-tumbuhan dan binatang menjadi motif abstrak seperti awan, relief candi wayang beber dan sebagainya selanjutnya mengalami corak lukisan dengan seni dekorasi.

Ciri khas Batik Bali terletak pada motifnya yang merupakan perpaduan antara tradisional dan modern. Ciri tradisional kain Batik Bali ditandai dengan adanya lambang-lambang khas daerah seperti burung bangau, naga, kura-kura, dan rusa. Sentuhan modern Batik Bali terlihat dari warna-warna kain yang cerah dan corak bergelombang.

Pengrajin Batik Bali lebih leluasa berkreasi karena motif mereka tidak dipengaruhi oleh aturan tertentu sebagaimana dengan Batik Jawa. Dalam Batik Jawa, motif tertentu adalah khas dari keluarga atau daerah tertentu, jadi tidak sembarang memberi corak.

Satu khas dari Batik Bali adalah Batik Bali terkenal memiliki aroma yang khas Bali karena ini dihasilkan dari bahan-bahan alami yang digunakan dalam bentuk aneka rempah-rempahan semisal akar dan juga kayu-kayu yang mengandung aroma tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find in this box

Labels